""SELAMAT DATANG DI HALAMAN BLOG KAMI""" ,,, "Terima Kasih atas Kunjungan Anda"____

29 Agu 2011

Ketetapan 'Idul Fitri 1432 H / 2011 M

Idul Fitri 1432 H Jatuh Hari Rabu, 31 Agustus 2011
Jakarta (Pinmas)--Menyusul hasil sidang itsbat, pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Penetapan tersebut tertuang dalam keputusan Menteri Agama Nomor 148 tahun 2011 tertanggal 29 Agustus 2011 tentang Penetapan 1 Syawal 1432 H.
"Menyimpulkan secara jelas bahwa 1 Syawal 1432 hijriyah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus apakah ini bisa disetujui?" kata Menteri Agama Suryadharma Ali dijawab setuju peserta sidang di operation room Kementerian Agama, Senin (29/8) malam. Sidang dihadiri duta besar dan perwakilan negara-negara Islam, Ketua
MUI KH Maruf Amien, pimpinan ormas-ormas Islam, pejabat Kemenag serta Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung, Wahyu Widiana.


28 Agu 2011

Gema Takbir

       Gemakan takbir dimalam 'Iedul Fitri, Ramaikan angkasa maya dengan suara takbir, Getarkan dunia dengan kalimat-kalimat takbir.
Mengumandangkan takbir pada malam  'Iedul Fitri (setiap tgl 1 Syawal) bagian daripada sunnah/perintah agama, dimulai selepas shalat Maghrib hingga melaksanakan shalat 'ied keesokan harinya,
Takbir ialah mengagungkan Asma Allah, mengingat pada Allah, memuliakan Allah, memuji Allah,,,,!!!

    Gemakan takbir disetiap tempat  seperti dimesjid, dirumah-rumah, dijalan, dipasar, dikantor, diposkamling, dipasar, dan berbagai tempat lainnya , karena ini hukumnya sunnah, 
inilah kalimat-kalimat takbir yang dikumandangkan pada hari raya 'iedul Fitri :
الله اكبر........الله اكبر.....الله اكبر


27 Agu 2011

Do'a dan Dzikir Selepas Shalat Fardhu

         Di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah diterangkan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah, baik yang sifatnya muqayyad (tertentu dan terikat) yaitu waktu, bilangannya dan caranya terikat sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi bilangannya, atau menentukan waktunya tanpa dalil, atau membuat cara-cara berdzikir tersendiri tanpa disertai dalil baik dari Al-Qur`an ataupun hadits yang shahih/hasan, seperti berdzikir secara berjama’ah (lebih jelasnya lihat kitab Al-Qaulul Mufiid fii Adillatit Tauhiid, Al-Ibdaa’ fii Kamaalisy Syar’i wa Khatharul Ibtidaa’, Bid’ahnya Dzikir Berjama’ah, dan lain-lain).
Atau dzikir-dzikir yang sifatnya muthlaq, yaitu dzikir di setiap keadaan baik berbaring, duduk dan berjalan sebagaimana diterangkan oleh ‘A`isyah bahwa beliau berdzikir di setiap keadaan (HR. Muslim). Akan tetapi tidak boleh berdzikir/menyebut nama Allah di tempat-tempat yang kotor dan najis seperti kamar mandi atau wc.
Diantara ayat yang menjelaskan keutamaan berdzikir adalah:

Hikmah Shalat dan amalan wirid

        Shalat lima waktu adalah perintah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap ummat islam, pada setiap waktu yang telah ditentukan, Hikmah dari shalat selain menjalankan atas dasar perintah Sang Khaliq, secara haqiqi seorang hamba menghadap kepadaNya mendekatkan diri kehadapan ilahi, untuk menyerahkan diri minta ampunan dari segala perbuatan dosa, memohon segala apa yang kita kehendaki baik urusan duniawi maupun ukhrawi, setiap seorang muslim selesai mengerjakan sholat yang lima waktu berarti ia telah membersihkan dirinya dari berbagai dosa yang telah setiap saat dari waktu kewaktu, sebagaimana Hadits Rasulullah saw :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Sholat lima waktu dan (sholat) Jum’at ke (sholat) Jum’at serta dari Ramadhan ke Ramadhan semua itu menjadi penghabus (dosanya) antara keduanya selama ia tidak terlibat dosa besar.” (HR Muslim )

Seorang muslim yang telah memahami dan meyakini kebenaran hadits di atas, niscaya ia tidak akan meninggalkan sholat lima waktu. dalam hadits  lain diriwayatkan bahwa bila seorang muslim khusyu dalam melaksanakan sholatnya, maka ia akan diampuni segala dosanya yang telah ia lakukan di masa lampau. riwayat hadits sebagai berikut :

25 Agu 2011

Lima hal dalam memperlakukan Qalbu

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أََنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

 Kembali puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Ramadhan yang baru saja kita lalui, bahkan ibadah shalat Id kita pada pagi ini,  Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat mengokohkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dalam menjalani sisa kehidupan kita di dunia. Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup dan mengangkat derajat kita menjadi amat mulia di hadapan Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

24 Agu 2011

Doa Tahlil (دعاء تهليل)



أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْن
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ.
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْملاَءِ اْلاَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَمَا قُلْنَاهُ مِنْ قَوْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَمَا سَبَّحْنَا اللهَ وَبِحَمْدِهِ.
وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِئْ هَاذَا الْمَجْلِسِ الْمُبَارَكِ هَدِيَّةً وَّاصِلَةً وَّرَحْمَةً نَّازِلَةً وَّبَربكَةً شَامِلَةً وَصَدَقَةً مُتَقَبَّلَةً نُقَدِّمٌ ذَالِكَ وَنُهْدِئهِ اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرَْلِيْنَ، وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاِءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلَصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِى
Jika ingin ditujukan kepada ruh seseorang, maka baca:
 .............. (sebutkan nama ruh yang dituju)وَخُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ رُوْحِ

Selanjutnya:

ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَاتِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا اِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هَاهُنَا بِسَبَبِهِ وَِلاََجْلِهِ. اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ       
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ,,, اَلْفَاتِحَة  

Zikir Pagi Dan Petang (Wirdul-Latif)

Susunan
 
الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد
Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad

الوِرْدُ اْللَطِيف
Wirdul-Latif

Wirdul-Latif adalah satu dari susunan wirid dan zikir oleh Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia dibaca berseorangan pada waktu pagi dan petang. Seperti karangannya yang lain, Imam Haddad menguatkan wirid ini dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadith.
Dengan cara tulisannya yang senang difaham, pendek dan tepat, beliau menyusun ayat-ayat Al-Quran dan Hadith untuk berzikir kebesaran dan kelebihan Allah. Dinamakan Wirdul-Latif (wirid ringan) sebab senang dibaca dan senang dirasakan di hati kita. Juga sebab ia tidak begitu panjang seperti wirid yang besarnya, iaitu Wirdul-Kabir.
 
Karangan dan bacaan Wirdul-Latif di sini ialah seperti yang dianjurkan oleh pengikut-pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab, Semenanjung Asia dan Africa, dari keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya di maqam Imam al Haddad di Al-Hawi, Tarim - Hadhramaut di negara Yaman.

DOA YASIN

Surah Yasin adalah jantungnya kitab suci Al qur'an yang diyakini bahwa surah ini mengandung mu'jizat yang sangat luar biasa , selain membacanya sudah mendapat pahala dan penuh dengan keberkahannya serta diampuni dosanya terlebih dibaca setiap malam jum'at secara istiqamah, dan juga dapat bermanfaat urusan duniawiyah , jika membacanya Insya Allah atas izinNya segala maksud dan tujuannya akan di qabulkan. Setelah membaca Surah Yasiin agar cepat dikabulkan bacalah do'anya sebagai berikut : 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ، وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ بِحَقِّ يس، وَالْقُرْآنِ الْحَكِيْمِ، وَبِمَنِ اخْتَرْتَهُ لِلرِّسَالَةِ وَالنُّبُوَّةِ وِالْوِلاَيَةِ وَالْهِدَايَةِ إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ، وَبِجَمِيْعِ مَا جَاءَ بِهِ مِنْكَ جِبْرِيْلُ، تَنْزِيْلُ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ، وَبِخَوَآصِّ الْحُرُوْفِ وَاْلأَسْمَاءِ التَّامَّاتِ، وَبِمَا أَظْهَرْتَ فِيْ الْوُجُوْدِ لِكُلِّ مُوْجُوْدٍ مِنَ اْلآيَاتِ الْبَيِّنَاتِ، وَبِخَفِيِّ لُطْفِكَ الْمُفَرِّجِ عَنْ كُلِّ مَهْمُوْمٍ، اَلْمُخَلِّصِ لِكُلِّ مَدْيُوْنٍ، يَا مُجْرِيَ الْبِحَارِ وَالْعُيُوْنِ، يَا مَنْ خَزَائِنُهُ بَيْنَ الْكَافِ وَالنُّوْنِ، وَعَلِمَ بِمَا كَانَ قَبْلَ أَنْ يَكُوْنَ.

نَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ أَنْ تَسْلُكَ بِنَا جَادَّةَ رِضَاكَ، وَأَنْ تَجْعَلَنَا أَهْلاً وَمَحَلاًّ لِسَعَادَتِكَ وَغِنَاكَ، وَأَنْ تُيَسِّرَ لَنَا جَمِيْعَ الْمُرَادَاتِ وَالْمَطَالِبِ، وَأَنْ تَجْعَلَ رِضَاكَ عَنَّا خَيْرَ مُصَاحِبٍ لَنَا وَرَفِيْقٍ، وَأَنْ تُتْحِفَنَا بِالْجَلاَلَةِ وَالْمَهَابَةِ، وَأَنْ تَمُنَّ عَلَيْنَا بِسُرْعَةِ اْلإِجَابَةِ.

اِسْتَجِبِ اللَّهُمَّ دُعَاءَنَا وَحَقِّقْ فِيْكَ رَجَاءَنَا وَأَدْخِلْنَا فِيْ حِرْزِ لُطْفِكَ الْمَصُوْنِ، بِسِرِّ قَوْلِكَ : إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ، فَسُبْحَانَ الَّذِيْ بِيَدِهِ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ.  

سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَهْمُوْمٍ، سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَغْمُوْمٍ، سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَدْيُوْنٍ، سُبْحَانَ مَنْ أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ.

يَا مُفَرِّجَ الْهُمُوْمِ، يَا مُفَرِّجُ فَرِّجْ، يَا مُفَرِّجُ فَرِّجْ. فَرِّجْ عَنَّا هُمُوْمَنَا، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَاْمِ.

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.


Doa Setelah Sholat Fajar

 
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن عَبَّاسٍ، قَالَ: بَعَثَنِي الْعَبَّاسُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَيْتُهُ مُمْسِيًا، وَهُوَ فِي بَيْتِ خَالَتِي مَيْمُونَةَ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ، فَلَمَّا صَلَّى الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ، قَالَ:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي، وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي، وَتَلُمَّ بِهَا شَعَثِي، وَتُرَدَّ بِهَا أُلْفَتِي، وَتُصْلِحُ بِهَا دِينِي، وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِي، وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي، وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي، وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي، وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي، وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ، اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا، وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ، وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ الْقَضَاءِ، وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ، وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ، اللَّهُمَّ أَنْزَلْتُ بِكَ حَاجَتِي، وَإِنْ قَصُرَ رَأْيِي، وَضَعُفَ عَمَلِي، وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ، فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الأُمُورِ، وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ، كَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ، وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ، اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي، وَضَعُفَ عَنْهُ عَمَلِي، وَلَمْ تَبْلُغْهُ أُمْنِيَتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ، أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ، وَأَسْأَلُكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مَهْدِيِّينَ، غَيْرَ ضَالِّينَ وَلا مُضِلِّينَ، حَرْبًا لأَعْدَائِكَ، وَسِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ النَّاسَ، وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ مِنْ خَلْقِكَ، اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ، وَعَلَيْكَ الاسْتِجَابَةُ،
اللَّهُمَّ وَهَذَا الْجُهْدُ، وَعَلَيْكَ التُّكْلانُ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ، اللَّهُمَّ ذَا الْحَبْلِ الشَّدِيدِ، وَالأَمْرِ الرَّشِيدِ، أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ، وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُودِ، مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ، وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ، وَالْمُوفِينَ بِالْعُهُودِ، إِنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ، وَإِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي لا يَنْبَغِي الْحَمْدُ إِلا لَهُ، سُبْحَانَ ذِي الْعَرْشِ وَالْبَهَاءِ، سُبْحَانَ ذِي الْمَقْدِرَةِ وَالْكَرَمِ، سُبْحَانَ الَّذِي أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي، وَنُورًا فِي قَبْرِي، وَنُورًا فِي سَمْعِي، وَنُورًا فِي بَصَرِي، وَنُورًا فِي شَعْرِي، وَنُورًا فِي بَشَرِي، وَنُورًا فِي لَحْمِي، وَنُورًا فِي دَمِي، وَنُورًا فِي عِظَامِي، وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُورًا مِنْ خَلْفِي، وَنُورًا عَنْ يَمِينِي، وَنُورًا عَنْ شِمَالِي، وَنُورًا مِنْ فَوْقِي، وَنُورًا مِنْ تَحْتِي، اللَّهُمَّ زِدْنِي نُورًا، وَأَعْظِمْ لِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا.


DOA SHOLAT HAJAT

          Shalat hajat ialah sunnah , dan waktu kapanpun dapat dilaksanakan artinya siang hari atau malam hari, yang utama dilaksanakan pada malam hari,  namun shalat ini dilaksanakan ketika seseorang mempunyai kebutuhan atau maksud-maksud tertentu dan diberi petunjuk pada usaha yang halal dan berkah, seperti ingin berdagang,  ingin bekerja, dan lain-lainnya. maksud daripada melakukan shalat hajat ini , agar dalam usaha kita diberkahi / diridhai Allah swt, diberi hasil yang cukup bahkan melimpah hasilnya .

         Cara melaksanakan shalat hajat sama seperti shalat wajib, seperti berwudhu sebelumnya, sebanyak 2 raka'at paling sedikit, dan tidak ada batas jika melaksanakan lebih dari 2 raka'at, pelaksanaan shalatnya dua raka'at-dua raka'at dengan salam, boleh juga dilakukan empat raka'at sekaligus dengan satu kali salam, 
kemudian setelah selesai shalat baca do'a dibawah ini menghadap Qiblat dengan konsentrasi penuh / Khusu' sambil menengadahkan kedua belah talapak tangannya ke atas.


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأَهْوَالِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَات وَتُطَهِّرُنَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَص َحْبِهِ وَسَلَّم.

اللَّهُمَّ يَا جَامِعَ الشَّتَّاتِ وَيَا مُخْرِجَ النَّبَاتِ وَيَامُحْيِىَ العِظَامِ الرُّفَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَيَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ وَيَا مُفَرِّجَ الكُرَبَاتِ وَيَا سَامِعَ الأَصْوَاتِ مِنْ فَوْقِ سَبْعِ سَمَوَاتِ وَيَا فَاتِحَ خَزَائِنَ الْكَرَمَاتِ وَيَا مَنْ مَلأَ َنُوْرِهِ الأَرْضَ وَالسَّمَوَاتِ وَيَا مَنْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا وَعَالِمًا بِمَا مَضَى وَمَا هُوَ آتٍ. نَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَبِاسْتِغْنَائِكَ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ وَبِحَمْدِكَ وَمَجْدِكَ يَا إِلَهَ كُلِّ شَيْءٍ أَنْْ تَجُوْدَ عَلَيْنَا بِقَضَاءِ حَاجَاتِنَا ......
 .(disini sebutkan hajatnya ).........

وَأَنْ تَتَقَبَّلَ مِنَّا مَا بِهِ دَعَوْنَاكَ وَأَنْ تُعْطِيَنَا مَا سَأَلْنَاكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ يس وَبِحَقِّ قَلْبِ القُرْآنِ وَبِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم . اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ عَيْبًا إِلاَّ سَتَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ عَزْبًا إِلاَّ زَوَّجْتَهُ وَلاَ كَرْبًا إِلاَّ كَشَفْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ ضَالاً إِلاَّ هَدَيْتَهُ وَلاَ عَائِلاً إِلاَّ أَغْنَيْتَهُ وَلاَ عَدْوًا إِلاَّ خَذَلْتَهُ وَكَفَيْتَهُ وَلاَ صَدِيْقًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ وَكَافَيْتَهُ وَلاَّ فَسَادًا إِلاَّ أَصْلَحْتَهُ وَلاَ مَرِيْضًا إِلاَّ عَافَيْتَهُ وَلاَ غَائِبًا إِلاَّ رَدَدْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ لَكَ فِيْهَا رِضَا وَلَنَا فِيْهَا صَلاَحٌ إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن . وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ وَالصِّحَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْغُزَّاةِ وَالزُّوَّارِ وَالْمُسَافِرِيْنَ وَالْمُقِيْمِيْنَ فِيْ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَالْجَوِّ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَقِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ وَانْصُرْنَا عَلَى اْلقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ وَاخْتِمْ لَنَا يَارَبَّنَا مِنْكَ بِخَيْرٍ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اللًّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا وَعَنِ الْمُسْلِمِيْنَ الغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْبَلاَءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ . رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن.

DOA SHOLAT TAHAJJUD


اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ ‏ ‏وَمُحَمَّدٌ ‏ ‏حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

DOA SHOLAT ISTIKHARAH



اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبُ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنْ هَذَا الأَمْرَ .... خَيْرٌ لِيْ فِي دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي عَاجِلَهُ وَآجِلَهُ فَاقْدِرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيْهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ.... شَرٌّ لِي فِي دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي عَاجِلَهُ وآجِلَهُ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِيْ  عَنْهُ ، وَاقْدُرهُ لِيْ الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ ارْضِِى بِهِ

Ya Allah! Aku mohon pemilihan Mu menerusi pengetahuan Mu dan aku mohon kekuatan Mu menerusi kudrat Mu serta aku minta pada Mu sebahagian dari limpah kurnia Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau amat berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau amat mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan sesungguhnya Engkau amat mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah kiranya Engkau mengetahui bahawa perkara ini adalah baik bagiku dalam urusan agama ku juga dalam urusan penghidupan ku serta natijah pada urusan ku, kini dan akan datang, maka tetapkan lah ia bagi ku dan permudahkanlah ia untukku, serta berkatilah daku padanya. Dan kiranya Engkau mengetahui bahawa perkara ini  membawa kejahatan kepadaku dalam urusan agamaku, juga dalam urusan penghidupanku dan natijah urusanku, kini dan akan datang, maka elakkanlah ia dariku dan tetapkanlah kebaikan untukku sebagaimana sepatutnya, kemudian jadikanlah daku meredhainya.

Rangkuman Do a

1. Do’a sebelum makan:

اللهم بارك لنا فيما  رزقتنا وقنا عذاب النار

Ya Allah berilah berkah kepada kami dari apa yang engkau beri rezeki pada kami dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
Do,a sesudah makan:
الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا من المسلمين
Segala Puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami dan menjadikan kami muslim.

Do’a Iftar (buka Puasa):

اللهم لك صمت وبك آمنت وعلى رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الرحمين

    Ya Allah untuk-Mu  lah aku berpuasa dan kepada-Mu lah aku beriman dan atas rizki-                     Mu-lah aku berpuka, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


2. Do’a masuk Masjid:
اللهم افتح لى أبواب رحمتك
Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.
Do’a keluar Masjid:
اللهم اني اسألك فضلك
Ya Allah sesungguhnya aku minta kepada-Mu dengan keutamaan-Mu. 


3. Do’a masuk WC:
اللهم اني أعوذ بك من الخبث والخبائث
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari Godaan Syaiton laki-laki dan Perempuan. (HR.Bukhari)
Do’a keluar dari WC:
غفرانك الحمد لله الذي اذهب عني الأذى وعافانى
Aku minta ampun kepada-Mu, segala puji bagi Allah  yang telah menghindarkan daku dari penyakit dan menyehatkanku.


4. Do’a sebelum tidur:
باسمك اللهم أحيا وبأموت
    Dengan namamu, aku hidup dan aku mati.
  Do,a ketika bangun tidur:
الحمد الله الذي أحيانا بعدما أماتنا واليه النشور
   Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami setelah kami ditidurkan, dan             
   kepadaNyalah kami akan di bangkitkan. 


5. Do’a ketika keluar dari rumah:
بسم الله توكلت على الله ولاحول ولا قوة الا بالله
  Dengan nama Allah (aku keluar) aku bertawakkal kepadaNya, tiada daya dan upaya        kecuali dengan kekuatan Allah.
Do`a ketika masuk rumah:                                     
     بسم الله ولجنا وبسم الله خرجنا وعلي الله توكلنا
    Dengan nama Allah kami masuk (kerumah) dengan nama Allah kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami bertawakkal.

 
6. Do’a ketika mendengarkan Adzan:
      Seseorang untuk mendengarkan adzan hendaklah membaca sebagaimana yang di   kumandangkan oleh muadzin, kecuali bacaan :حي علي الصلاة   (hayya 'alassholaah) dan حي علي الفلاح (hayya 'alalfalaah) maka padanya bacalah :لاحول ولاقوة الابالله    (laa haula walaa quwwata illa billah)
     Membaca shalawat kepada Nabi saw sesudah adzan :         

( اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت سيدنا محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته انك لا تخلف الميعاد)

Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna (azan) dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di surga,yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi SAW). Dan Fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan Beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji. 


 7. Do`a sebelum wudhu
بسم الله          Dengan nama Allah (saya berwudhu).                                        
    Do`a setelah berwudhu:   
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسول الله
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang  patut di sembah kecuali Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba & utusanNya .

اللهم اجعلني من التوابين واجعلنى من المتطهرين

Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah termasuk orang-orang (yang senang) bersuci.


8. Do’a ketika bersin:

Apabila seseorang diantara kamu bersin hendaklah membaca : الحمد لله (segala puji bagi Allah), lantas saudara atau temannya berkata : يرحمك الله  (semoga Allah memberi berkah kepadamu), Bila saudara atau temannya berkata demikian bacalah :
يهديكم الله ويصلح بالكم (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki hatimu).


9. Do’a Pelebur Dosa Majlis.

سبحناك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
  
"Maha Suci Engkau, Ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan   kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.


10. Do’a sebelum berhubungan suami istri

بسم الله اللهم جنبنا الشيطان و جنب الشيطان ما رزقتنا
     
   Dengan nama Allah. Ya Allah! Jauhkan kami dari setan, dan jauhkan setan untuk  mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami.

11. Doa untuk dijauhkan dari bala dan marabahaya:

بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شئ في الأرض و لا في السماء وهو السميع العليم

"Dengan nama Allah yang segala sesuatu baik di langit maupun di bumi tidak akan memberi mudhorot (bahaya) apa-apa selama berlindung  dengan menyebut nama-Nya

 12. Doa penawar dan penyejuk hati dari kesedihan, rasa malas, kebingungan, ketidak  mampuan, bakhil dan keterlilitan hutang.

اللهم إني أعوذ بك من الهم و الحزن, و أعوذ بك من العجز و الكسل, وأعوذ بك من الجبن و البخل, وأعوذ بك من غلبة الدين و قهر الرجال

"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan keduka-citaan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang penindasan orang-orang."

23 Agu 2011

Mendidik Anak Taat ajaran Syari'ah

Oleh: Ummu Azkiya
Anak adalah karunia Allah swt  dan sebagai amanah yang harus di jaga dan dirawat sebaik-baiknya, selain amanah juga sebagai penerus orang tua dalam menjalankan tugas melanjutkan tujuan dan cita-cita orangtua terutama tugas ibadah yang telah menjadikan kewajiban.  Sebagai orangtua pada era globalisasi saat ini sangatlah berat.  Apalagi jika orangtua mengharapkan anaknya tidak sekadar menjadi anak yang pintar, tetapi juga taat dan salih. Menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah tidaklah cukup.  Mendidik sendiri dan membatasi pergaulan di rumah juga tidak mungkin. Membiarkan mereka lepas bergaul di lingkungannya cukup berisiko.  Lalu, bagaimana cara menjadi orangtua yang bijak dan arif untuk menjadikan anak-anaknya taat pada syari'ah.

Tanamkan pola pikir sari’ah
Hampir setiap orangtua mengeluhkan betapa saat ini sangat sulit mendidik anak.  bukan saja sikap anak-anak zaman sekarang yang lebih berani dan agak ‘sulit diatur’, tetapi juga tantangan arus globalisasi budaya, informasi, dan teknologi yang turut memiliki andil besar dalam mewarnai sikap dan perilaku anak.
“Anak-anak sekarang beda dengan anak-anak dulu.  Anak dulu kan takut dan segan sama orangtua dan guru.  Sekarang, anak berani membantah dan susah diatur.  Ada saja alasan mereka!”
Begitu rata-rata komentar para orangtua terhadap anaknya.  Yang paling sederhana, misalnya, menyuruh anak shalat.  Sudah jamak para ibu ngomel-ngomel, bahkan sambil membentak, atau mengancam sang anak agar mematikan TV dan segera shalat.  Di satu sisi banyak juga ibu-ibu yang enggan mematikan telenovela/sinetron kesayangannya dan menunda shalat. Fenomena ini jelas membingungkan anak.
Pandai dan beraninya anak-anak sekarang dalam berargumen untuk menolak perintah atau nasihat, oleh sebagian orangtua atau guru, mungkin dianggap sebagai sikap bandel atau susah diatur. Padahal bisa jadi hal itu karena kecerdasan atau keingintahuannya yang besar membuat dia menjawab atau bertanya; tidak melulu mereka menurut dan diam (karena takut) seperti anak-anak zaman dulu.

Pendidikan anak dalam konsep syari'at islam


وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Artinya : Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
( QS. Al-Furqan : 74 )


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim: 6 ).

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah -yaitu Ibnu Sa'id- dan Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

22 Agu 2011

Napak Tilas Pesantren Salafi Banten

Judul:   Profil Pesantren Salafi Banten
Penulis: Ruby Ach. Baedhawy, dkk.
Penerbit: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, cetakan II, Juni 2008
Tebal halaman: 163 halaman

      Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia dan dimulai sekitar abad ke-16. Keberadaannya telah menyertai perjalanan panjang kemerdekaan bangsa Indonesia selama bertahun-tahun. Martin van Bruinessen menyebutnya sebagai pusat penyebaran Islam di Indonesia di masa lampau. Sebagai bentuk keberhasilan pesantren dalam pembinaan umat dan bangsa, hingga kini nama besar pesantren telah mampu merubah paradigma masyarakat modern menuju inklusifitas sehingga pesantren telah melahirkan banyak kader ulama dan pemimpin-pemimpin.
Buku yang berjudul “Profil Pesantren Salafi Banten” ini memiliki kekhasan tersendiri dalam memberikan informasi seputar dunia pesantren, khususnya di kalangan pesantren salafi yang ada di wilayah Banten. Secara historis, Banten memang tidak bisa dilepaskan dengan tradisi masyarakat pesantren. Hal tersebut telah lama melekat dalam warisan budaya Banten sebagai masyarakat yang agamis atau dalam istilah tradisionalnya disebut “masyarakat santri”.

        Seperti yang tertulis dalam buku tersebut, ada beberapa pesantren yang telah berusia lama dan turut menyertai sejarah peradaban Banten hingga saat ini. Sebut saja pesantren Bani Ali Cikaduen, Bani Rusydi Annawawi, Al-Iqtishad Cikedal, Jauharotun Naqiyah dan lain-lainnya merupakan pesantren salafi yang ada di Banten yang turut mengawal sejarah peradaban Banten dari masa-masa tradisional hingga saat ini.
Pendekatan fenomenologis yang dilakukan oleh para penulis memang menjadi syarat utama dalam menggali informasi tentang pesantren salafi di Banten ini. Kemudian, para penulis buku tersebut juga memberikan informasi padat tentang bagaimana eksistensi pesantren salafi di wilayah Banten serta menggambarkan peran dan posisi pesantren salafi di zaman sekarang.

Seperti pada halaman 46 dalam buku tersebut, penulis menggambarkan bahwa Pesantren Al-Falakhiyyah tumbuh dan berkembang dengan kegigihan para pengasuhnya. Tercatat bahwa selama 47 tahun hingga saat ini, pesantren Al-Falakhiyyah sangat membantu masyarakat sekitar dalam menimba ilmu. Pada awalnya, pesantren tersebut hanya mempelajari ilmu-ilmu agama saja, tetapi saat ini melalui proses perkembangannya pesantren tersebut telah mengajarkan para santrinya belajar ilmu agama Islam dan ilmu-ilmu umum lainnya, tentu saja dengan tidak melepaskan identitasnya sebagai pesantren salafi.
Selanjutnya, buku tersebut juga menggambarkan akan posisi dan peranan pesantren salafi di era masyarakat modern. Dalam kurun waktu yang sangat lama, pesantren salafi di Banten memiliki pengaruh kuat bagi keberlangsungan dan perkembangan keberadaannya di saat-saat seperti ini. Tidak hanya sebagai lembaga pendidikan formal ataupun informal, pesantren salafi juga dijadikan tempat bertanya dan bermusyawarah bagi penduduk setempat dalam menyelesaikan suatu persoalan di lingkungannya. 

Dalam perkembangannya, pesantren salafi tengah berada dalam sebuah tantangan besar. Melihat persaingan dunia pendidikan saat ini membuat lembaga pendidikan pesantren salafi harus mempersiapkan para santrinya dalam menggali informasi. Misalnya, penulis buku tersebut menggambarkan masuknya pendidikan-pendidikan umum dalam ruang lingkup pesantren akan berdampak besar bagi nilai luhur pesantren salafi.
Selain menghasilkan sisi positifnya, juga nilai negatif yang harus diantisipasi adalah tumbuhnya pola pikir individualistik, bipolar dan cenderung eksklusif. Oleh karenanya, keberadaan pesantren salafi harus mempertahankan nilai identitasnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang inklusif dan sebagai wadah pembinaan umat.

        Terakhir, dalam buku ini ditemukan analisa canggih, yaitu bersumber atas kutipan Martin van Bruinessen disebutkan bahwa keberadaan pesantren salafi tertua di Indonesia ada di wilayah Banten, yang letaknya di sekitar Gunung Karang, sebelah Barat Pandeglang. Dan, historikal keberadaan pesantren salafi tertua itu dimuat dalam Serat Centhini yang mengisahkan seorang pertapa Danadrama mengaku telah berguru ilmu di pesantren tua di wilayah Gunung Karang, Banten dibawah bimbingan Seh Kader Jalena atau yang oleh para penulis sebutkan sebagai Syaikh Abdul Qadir Jailani.
         Dengan demikian, pesantren salafi di Banten memiliki nilai sejarah tinggi. Tidak hanya dalam peradaban Banten melainkan dalam peradaban penyebaran Islam juga telah turut serta di dalamnya. Buku “Profil Pesantren Salafi Banten” ini patut dibaca oleh semua kalangan, terutama bagi mereka yang gemar mempelajari sejarah dan antropologi. (mhl/ratuatut.com)
Sumber : ratuatut.com

Penghalang Do'a

   
Ramadhan bulan penuh berkah, ampunan, dan tentunya bulan yang makbul untuk kita memohon kepada Allah. Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan sungguh spesial, karena merupakan salah satu hari dimana terdapat malam lailatul qadhar; malam yang penuh berkah, malam yang lebih baik dari seribu bulan  (QS Al Qadar [97] : 3-5).

Sudah sepatutnya sebagai seorang muslim berusaha mempersiapkan diri berbenah supaya termasuk dari golongan yang bisa mendapatkan berkah malam lailatul qadhar.

Teradapat banyak pendapat mengenai kapan terjadinya malam tersebut diantaranya, pertama “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR  Bukhari).

Kedua, “Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa Allah akan menilai bukan hanya secara instan, namun dari kontinuitas kita beribadah, tidak serta merta kita hanya memfokuskan penuh beribadah pada hari-hari ganjilnya saja.

Sambil beriktikaf dan memburu Lailatul qadhar, segunung doa dipanjatkan. Akankah instan pula dikabulkan? Belum tentu.

Mengutip Ibrahim bin Adham seorang sufi yang hidup pada abad ke-8 Masehi, pernah berpidato di hadapan

Keistimewaan Lailatul Qadar

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

1. إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
2. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ .3
4. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
 5. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
Artinya :  
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan .
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?  
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.  
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

 Padhilah Lailatul Qodar

20 Agu 2011

Sifat-sifat terpuji

Ringkasan kajian kitab Sulamuttaufiq tentang akhlaq terpuji, yang wajib diyakini ( dilaksanakan ) dalam hati secara garis besar, 

a. Iman kepada Allah swt  dan meyakini melaksanakan risalahNya yang diwayukan kepada RasulNYA; 
yaitu meyakini tunggalNya Allah swt dan sifat-sifat Allah yang tetap serta abadi,  dan adanya perintah dan larangan.
( Dikatakan oleh Ulama Syekh 'Ali Al munaeri dalam kitab Tukhfatul Wafiyah; Ketahuilah bahwa Faidah Rukun Iman terdiri dari 4 kesimpulan :
Pertama : Bahwa Allah swt  itu, Tunggal tidak ada yang ke dua bagiNYA.
Kedua  :  Bahwa Allah swt  itu,  Maha mengetahui tidak bodoh bagiNYA.
Ketiga  :  Bahwa Allah swt  itu,  Mampu segala galanya tidak lemah bagiNYA.
Keempat : Bahwa Allah swt  itu,  'Adil (ketentuan hukumNYA) tidak dzalim bagiNYA.)

b. Iman kepada Rasullullah saw  dan meyakini serta melaksanakan ketentuan hukum yang datangnya dari beliau ; 
yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan oleh rasulAllah dan meninggalkan apa yang dilarang oleh beliau.

c. Membenarkan serta mengucapkan dalam hati : bahwa "Saya ridha /senang dengan adanya hukum syari'at yang datangnya dari  RasulAllah saw, 

d. Ikhlas dalam melaksanakan amal ibadah : arti daripada ikhlas ialah membersihkan hati dari sifat Riya (ingin dipuji oleh sesama) dikatakan oleh seorang Ulama dalam Kitab Ta'lim Muta'alim yang bernama Syekh Fudail bin 'Iyadh bahwa ; " Meninggalkan amal karena pujian oleh manusia, itu adalah Riya, dan

18 Agu 2011

Pendidikan Akidah harus dimulai dari Rumah

              Akidah adalah penuntun pikiran dan perilaku seseorang. Bila akidahnya baik, pola pikIr dan perilaku orang yang bersangkutan akan baik pula. Sebaliknya, bila akidahnya buruk, orang tersebut akan memiliki kecenderungan berpikir dangkal dan berperilaku tidak sesuai syariat. Hal tersebut akan terus berlangsung selama dia belum mendapatkan pencerahan.

Persoalan pendangkalan akidah ini merupakan pembahasan yang serius. Betapa tidak, dari waktu ke waktu, korbannya semakin banyak saja. Yang sangat memprihatinkan, banyak dari korban tersebut adalah generasi muda pada usia sekolah dan kuliah. Kalau dibiarkan, fenomena ini akan menjadi ancaman besar bagi umat Islam generasi mendatang.
Bila diselisik lebih jauh, pendangkalan akidah pada generasi muda ini sudah berlangsung sejak lama. Sebut saja para pengikut aliran sesat Surga Eden dan HDH di Cirebon. Pelaku bom bunuh diri di beberapa tempat di Indonesia pun adalah anak muda. Korban pendangkalan akidah oleh NII gadungan KW 9 juga adalah pelajar dan mahasiswa.
Jika dilihat dari pandangan psikologi, para pelaku aliran sesat memanfaatkan kelabilan jiwa para pelajar dan mahasiswa yang mudah didoktrin oleh pemahaman-pemahaman yang jauh dari ajaran Islam. Sebab lain yang tidak kalah penting adalah para korban disinyalir kurang mendapat pendidikan akidah di keluarganya dan jarang berkomunikasi dengan orangtuanya.

Disebutkan Elly Risman dalam salah satu acara di TV One, anak-anak usia sekolah dan kuliah mudah didangkalkan akidahnya kerena beberapa faktor. Pertama, faktor lingkungan keluarga. Di rumah, mereka kurang mendapatkan pendidikan agama secara baik dan benar. Padahal, pendidikan akidah sepatutnya harus diajarkan kepada anak sejak dini. Di sinilah pentingnya anak-anak dikenalkan pada akidah Islam yang benar sesuai dengan daya nalar dan usianya. Dengan demikian, anak-anak tidak mudah terjebak dalam aliran sesat karena dalam dirinya sudah terpatri pengetahuan dan wawasan mengenai yang baik dan yang buruk sesuai dengan syariat Islam.

Mendidik Anak Menurut Al-Qur'an

             Menanamkan pendidikan terhadap anak menurut sari'at islam bukanlah hal yang gampang mengingat zaman sekarang dimana pendidikan akidah telah diabaikan bahkan ditinggalkan, ini langkah-langkah penerapan pendidikan jauh dari kebenaran dan mengakibatkan berbahaya pada masa depan anak terutama akidah sebagai dasar pegangan kehidupan menuju waladun shaliun, 
Coba kita renungkan ayat-ayat Al-Qur'an dibawah ini 

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya : Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (QS. Lukman: 13)

Dari ayat tersebut dapat kita ambil pokok pikiran sebagai berikut :

17 Agu 2011

Mu'jizat dan Hikmah Nuzulul Qur'an

Hikmah Nuzulul Qur'an - Dalam pembahasan Nuzulul Qur'an menurut Berbagai Madzab kita telah mengetahui bahwa Al-Qur'an diturunkan ke Baitul Izzah secara langsung. Dari Baitul Izzah itulah, Al-Qur'an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.

Nuzulul Qur'an yang kemudian diperingati oleh sebagian kaum muslimin mengacu kepada tanggal pertama kali Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua Hira. Jika sebagian besar umat Islam di Indonesia meyakini 17 Ramadhan sebagai tanggal Nuzulul Qur'an, Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury menyimpulkan Nuzulul Qur'an jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.

Lepas dari berapa tanggal sebenarnya, Nuzulul Qur'an dalam arti turunnya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW secara bertahap atau berangsur-angsur itu memiliki beberapa hikmah sebagai berikut:

1. Meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat
Dakwah Rasulullah pada era makkiyah penuh dengan tribulasi berupa celaan, cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun secara bertahap dari waktu ke waktu menguatkan hati Rasulullah dalam menapaki jalan yang sulit dan terjal itu.


Postingan Populer