Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…
Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat dekat yang lama tidak berjumpa, atau calon besan kita. Kita tentu menunggunya dan menyiapkan penyambutan yang istimewa pula. Demikian juga, ketika Ramadhan sudah menjadi tamu istimewa kita. Kita berharap segera menemuinya. Dan, alhamdulillah, mulai malam ini adalah hari-hari yang kita tunggu bersama. Puasa Umat Terdahulu Satu amalan khusus pada Ramadhan yang tidak dijumpai pada bulan-bulan lainnya adalah puasa Ramadhan. Karenanya Ramadhan juga disebut sebagai Syahrush Shiyam. Kaum muslimin rahimakumullah… Ternyata perintah puasa tidak hanya ada untuk umat Islam. Jauh sebelum Rasulullah menerima wahyu, umat-umat terdahulu juga mendapatkan perintah yang sama. Inilah yang kita dapati dalam Al-Qur'an :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)
Nabi Adam as. setelah diturunkan dari surga bertaubat kepada
Allah swt dan berpuasa selama tiga hari setiap bulan. Itulah
yang kemudian dikenal dengan puasa ayyamul bidh yang
sunah untuk dikerjakan pada setiap tanggal 13, 14 dan 15
hijriyah setiap bulan. Nabi Daud as juga melaksanakan puasa.
Puasanya bahkan lebih berat lagi; yakni satu hari puasa dan
satu hari berbuka. Inilah yang kemudian kita kenal dengan
puasa Daud, sunnah hukumnya bagi umat Muhammad.
Dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Imam Al-Qurthubi
menyebutkan bahwa Allah telah mewajibkan puasa kepada
Yahudi selama 40 hari, sedangkan kepada umat nabi Isa
selama 50 hari.
Hukum Puasa Ramadhan
Ikhwani wa akhwati fillah…
Saat mengetengahkan pembahasan tentang puasa dalam Fiqih
Sunnah, Sayyid Sabiq membukanya dengan menerangkan
definisi puasa. Yang secara umum berarti menahan.
"Sedangkan maksud menurut istilah" kata beliau "Puasa
adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa,
sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai
niat".
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan Al-Qur'an,
Sunnah, dan Ijma'. Ia mulai diwajibkan pada hari Senin
tanggal 1 Sya'ban tahun kedua hijriah.
Bersama Dakwah
Ceramah Ramadhan Perintah Puasa
Dalil Al-Qur'an mengenai wajibnya puasa Ramadhan adalah
firman Allah SWT :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang batil). Krena itu, barang siapa
diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah…" (QS.
Al-Baqarah : 185)
Adapun dalil dari Sunnah adalah sabda Rasulullah SAW :
Islam dibangun di atas lima perkara : bersaksi bahwa tiada
Bersama Dakwah
Ceramah Ramadhan Perintah Puasa
tuhan kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa
Ramadhan (HR. Bukhari Muslim)
Respon Mukmin terhadap Perintah Allah
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…
Setelah mengetahui suatu perintah dari Allah SWT,
khususnya kewajiban puasa Ramadhan, bagaimanakan
respon kita sebagai orang mukmin?
Jika orang Yahudi dan Nasrani telah mengubah waktu puasa
sesuai keinginan mereka, sehingga saat puasa bertepatan
dengan musim panas mereka menundanya hingga datang
musim bunga. Dan Allah kemudian mengabadikan sindiran
atas mereka dalam firman-Nya
Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah
menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir
dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya
pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang
lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang
Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa
yang diharamkan Allah… (QS. At-Taubah : 37)
Jika Yahudi dan Nasrani merespon perintah Allah dengan
pengkhianatan dan pendurhakaan, maka respon kaum
mukminin berbeda secara diametral dengan mereka.
Gambaran kaum mukminin adalah seperti firman Allah
SWT :
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. (QS. Al-
Ahzab : 36)
Maka, marilah kita bersama menunaikan ibadah puasa
Ramadhan yang jatuh mulai besok pagi sebagai respon kita
terhadap perintah Allah SWT.
Keutamaan Ramadhan
Kaum muslimin yang berbahagia,
Ramadhan yang hadir sejak malam ini sampai satu bulan
penuh merupakan bulan istimewa yang memiliki berbagai
keutamaan.
Pertama, pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka dan
pintu-pintu neraka ditutup. Rasulullah SAW bersabda :
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah,
diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakam pintupintu
surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka (HR. Ahmad)
Kedua, terdapat lailatul qadar di dalamnya. Kelanjutan hadits
di atas berbunyi :
di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya
berarti ia telah benar-benar terhalang/terjauhkan (dari
kebaikan) (HR. Ahmad)
Ketiga, penghapus dosa dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya
Shalat lima waktu, antara shalat Jum'at ke Shalat Jum'at dan
Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa diantara kesuanya,
Bersama Dakwah
Ceramah Ramadhan Perintah Puasa
jika dijauhi dosa-dosa besar. (HR. Muslim)
Keempat, puasa Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala penghapus dosa yang telah
lalu.
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap
perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu. (Muttafaq 'Alaih)
Mari Ikhlaskan Niat
Karenanya, wahai saudaraku kaum muslimin…
Mari kita ikhlaskan niat kita sejak malam ini. Kita bulatkan
tekad kita untuk berpuasa pada esok hari semata-mata karena
Allah SWT. Kita azzamkan diri kita untuk mengoptimalkan
Ramadhan ini sebaik-baiknya. Kita perlu untuk senantiasa
memeriksa hati kita, sehingga niat kita betul-betul karena
Allah, bukan karena yang lainnya.
Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus... (QS. Al-Bayyinah : 5)
Rasulullah juga mewanti-wanti umatnya agar tetap berada
dalam keikhlasan, karena tanpa keikhlasan, ibadah apapun
yang dilakukan seseorang tidak akan diterima Allah SWT.
Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu untuk Allah dan Rasul-Nya, barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya menuju apa yang ia niatkan. (HR. Bukhari dan Muslim) Wallaahu a'lam bish shawab.
Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu untuk Allah dan Rasul-Nya, barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya menuju apa yang ia niatkan. (HR. Bukhari dan Muslim) Wallaahu a'lam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar