Sebentar lagi insya Allah akan kita tinggalkan tahun 1432 H. dan akan kita masuki tahun baru 1433 H. Untuk itu, ada ajaran do'a khusus di akhir tahun dan awal tahun. Do'a akhir tahun sebaiknya di amalkan setelah sholat ashar, hari terakhir bulan Dzul Hijjah, sedangkan Do'a awal tahun di amalkan setelah Sholat Maghrib.
25 Nov 2011
2 Nov 2011
Generasi Meninggalkan Shalat & Mengikuti Syahwat
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
27 Sep 2011
Program Pembelajaran Kesetaraan Paket C
MELANGKAH DI JALUR KESETARAAN
Bagi yang putus Pendidikan dan berminat melanjutkan Pada Jenjang Tingkat Menengah dan Atas Berkesempatan untuk mengikuti Pembelajaran pada :
Ketentuan Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Tahun Ajaran 2011/2012.
A. Tingkat Wustha/SLTP :
1, Pendaftaran (Mengisi Formulir).
2, Usia minimal 13 tahun
3, Foto Copy Ijazah SD/ MI/ Sederajat yang dilegalisir.
4, Pas Foto terakhir 2x3 dan 4x3 ( masing-masing 3 lembar )
5, Calon Siswa / Wali siswa menandatangani Surat Pernyataan “Tuntas Belajar”.
Ket : Syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun Ajaran 2011/2012 :
a, Usia Min 15 tahun,
b, Ijazah SD/ MI, (Tahun lulus 2008/2009)
B. Tingkat ‘Uliya/SLTA ( Program studi IPS ) :
1, Pendaftaran (Mengisi Formulir).
2, Usia minimal 15 tahun
3, Foto Copy Ijazah SLTP/ Paket B/sederajat, yang dilegalisir.
4, Pas Foto terakhir 2x3 dan 4x3 ( masing-masing 3 lembar )
5, Calon siswa menandatangani Surat Pernyataan “Tuntas Belajar”.
Ket : Syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun Ajaran 2011/2012 :
a, Usia Min 18 tahun,
b, Ijazah SLTP/ Paket B/ sederajat, (Tahun lulus 2008/2009)
Hubungi : Bpk Supriyadi , Hp 0852 8155 5664
Bpk Aan , Hp 0813 8248 8117
:
Pendaftaran Siswa Baru Tahun Ajaran 2011-2012
Tahun Ajaran 2011/2012
Mulai Tanggal 20 Juli 2011 - 10 September 2011
Penyelenggara
ttd
Supriyadi SE
Supriyadi SE
21 Sep 2011
Bantuan Rumah Sehat
Peresmian Rumah sehat Meli Cs
Perceraian adalah suatu tindakan halal namun dibenci Allah swt dan RasulNya, tidak sedikit kasus ini terjadi baik dikalangan atas maupun bawah, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian, seperti lemahnya ekonomi dalam rumahtangga, perbedaan prinsip antara suami istri dan lain-lainnya. namun yang menjadi korban adalah buah hati / anak menjadi terkatung-katung dalam kehidupan selanjutnya apalagi bila anak tersebut masih dibawah umur.
18 Sep 2011
Pengembangan Akidah Ahlak
Prinsip-prinsip Pengembangan Aqidah Akhlak
Sesuai dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagaii perkembangan serta perubahan yang sedang berlangsung dewasa ini, maka dalam pengembangan materi aqidah akhlak,
Kami memperhatikan dan mempertimbangkan perinsip-prinsip:
1) keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur;
2) penguatan integritas nasional;
3) keseimbangan etika;
1 Sep 2011
Ancaman Kemunafikan
Oleh: Ustadz Hartono Ahmad Jaiz
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ
اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ
الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي
تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا
اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ
فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
[ .....أَمّا بَعْدُ ]
29 Agu 2011
Ketetapan 'Idul Fitri 1432 H / 2011 M
Idul Fitri 1432 H Jatuh Hari Rabu, 31 Agustus 2011
Jakarta (Pinmas)--Menyusul hasil sidang itsbat, pemerintah menetapkan
Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus
2011. Penetapan tersebut tertuang dalam keputusan Menteri Agama Nomor
148 tahun 2011 tertanggal 29 Agustus 2011 tentang Penetapan 1 Syawal
1432 H.
"Menyimpulkan secara jelas bahwa 1 Syawal 1432 hijriyah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus apakah ini bisa disetujui?" kata Menteri Agama Suryadharma Ali dijawab setuju peserta sidang di operation room Kementerian Agama, Senin (29/8) malam. Sidang dihadiri duta besar dan perwakilan negara-negara Islam, Ketua MUI KH Maruf Amien, pimpinan ormas-ormas Islam, pejabat Kemenag serta Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung, Wahyu Widiana.
"Menyimpulkan secara jelas bahwa 1 Syawal 1432 hijriyah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus apakah ini bisa disetujui?" kata Menteri Agama Suryadharma Ali dijawab setuju peserta sidang di operation room Kementerian Agama, Senin (29/8) malam. Sidang dihadiri duta besar dan perwakilan negara-negara Islam, Ketua MUI KH Maruf Amien, pimpinan ormas-ormas Islam, pejabat Kemenag serta Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung, Wahyu Widiana.
28 Agu 2011
Gema Takbir
Gemakan takbir dimalam 'Iedul Fitri, Ramaikan angkasa maya dengan suara takbir, Getarkan dunia dengan kalimat-kalimat takbir.
Mengumandangkan takbir pada malam 'Iedul Fitri (setiap tgl 1 Syawal) bagian daripada sunnah/perintah agama, dimulai selepas shalat Maghrib hingga melaksanakan shalat 'ied keesokan harinya,
Takbir ialah mengagungkan Asma Allah, mengingat pada Allah, memuliakan Allah, memuji Allah,,,,!!!
Gemakan takbir disetiap tempat seperti dimesjid, dirumah-rumah, dijalan, dipasar, dikantor, diposkamling, dipasar, dan berbagai tempat lainnya , karena ini hukumnya sunnah,
inilah kalimat-kalimat takbir yang dikumandangkan pada hari raya 'iedul Fitri :
الله اكبر........الله اكبر.....الله اكبر
27 Agu 2011
Do'a dan Dzikir Selepas Shalat Fardhu
Di
dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah diterangkan tentang keutamaan berdzikir
kepada Allah, baik yang sifatnya muqayyad (tertentu dan terikat) yaitu
waktu, bilangannya dan caranya terikat sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi bilangannya, atau
menentukan waktunya tanpa dalil, atau membuat cara-cara berdzikir
tersendiri tanpa disertai dalil baik dari Al-Qur`an ataupun hadits yang
shahih/hasan, seperti berdzikir secara berjama’ah (lebih jelasnya lihat
kitab Al-Qaulul Mufiid fii Adillatit Tauhiid, Al-Ibdaa’ fii Kamaalisy
Syar’i wa Khatharul Ibtidaa’, Bid’ahnya Dzikir Berjama’ah, dan
lain-lain).
Atau
dzikir-dzikir yang sifatnya muthlaq, yaitu dzikir di setiap keadaan
baik berbaring, duduk dan berjalan sebagaimana diterangkan oleh ‘A`isyah
bahwa beliau berdzikir di setiap keadaan (HR. Muslim). Akan tetapi
tidak boleh berdzikir/menyebut nama Allah di tempat-tempat yang kotor
dan najis seperti kamar mandi atau wc.
Diantara ayat yang menjelaskan keutamaan berdzikir adalah:
Hikmah Shalat dan amalan wirid
Shalat lima waktu adalah perintah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap ummat islam, pada setiap waktu yang telah ditentukan, Hikmah dari shalat selain menjalankan atas dasar perintah Sang Khaliq, secara haqiqi seorang hamba menghadap kepadaNya mendekatkan diri kehadapan ilahi, untuk menyerahkan diri minta ampunan dari segala perbuatan dosa, memohon segala apa yang kita kehendaki baik urusan duniawi maupun ukhrawi, setiap seorang
muslim selesai mengerjakan sholat yang lima waktu berarti ia telah
membersihkan dirinya dari berbagai dosa yang telah
setiap saat dari waktu kewaktu, sebagaimana Hadits Rasulullah saw :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى
الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ
إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Sholat lima waktu dan
(sholat) Jum’at ke (sholat) Jum’at serta dari Ramadhan ke Ramadhan
semua itu menjadi penghabus (dosanya) antara keduanya selama ia tidak
terlibat dosa besar.” (HR Muslim )
Seorang muslim yang telah memahami dan meyakini kebenaran hadits di atas,
niscaya ia tidak akan meninggalkan sholat lima waktu. dalam hadits lain diriwayatkan bahwa bila seorang
muslim khusyu dalam melaksanakan sholatnya, maka ia akan diampuni segala dosanya yang telah ia lakukan di
masa lampau. riwayat hadits sebagai berikut :
25 Agu 2011
Lima hal dalam memperlakukan Qalbu
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ
لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أََنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ
اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
Kembali puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Ramadhan yang baru saja kita lalui, bahkan ibadah shalat Id kita pada pagi ini, Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat mengokohkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dalam menjalani sisa kehidupan kita di dunia. Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup dan mengangkat derajat kita menjadi amat mulia di hadapan Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
24 Agu 2011
Doa Tahlil (دعاء تهليل)
أَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ
الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ
وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ
لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْن
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ.
وَصَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْملاَءِ اْلاَعْلَى اِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ مَا
قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَمَا قُلْنَاهُ مِنْ قَوْلِ لاَ
اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَمَا سَبَّحْنَا اللهَ وَبِحَمْدِهِ.
وَمَا
صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِئْ هَاذَا الْمَجْلِسِ الْمُبَارَكِ هَدِيَّةً وَّاصِلَةً وَّرَحْمَةً
نَّازِلَةً وَّبَربكَةً شَامِلَةً وَصَدَقَةً مُتَقَبَّلَةً نُقَدِّمٌ
ذَالِكَ وَنُهْدِئهِ اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا
وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ
وَالْمُرَْلِيْنَ، وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ
وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاِءِ الْعَامِلِيْنَ
وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلَصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ
سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ
خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِى
Jika ingin ditujukan kepada ruh seseorang, maka baca:
.............. (sebutkan nama ruh yang dituju)وَخُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ رُوْحِ
Selanjutnya:
ثُمَّ
اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ
وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَائِنَا
وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَاتِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا اِلَى
مَنِ اجْتَمَعْنَا هَاهُنَا بِسَبَبِهِ وَِلاََجْلِهِ. اَللهُمَّ
اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللهُمَّ
اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ
اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا
آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ,,, اَلْفَاتِحَة
Zikir Pagi Dan Petang (Wirdul-Latif)
Susunan
الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد
Al-Imam Al-Qutub
Abdullah bin Alawi Al-Haddad
الوِرْدُ اْللَطِيف
Wirdul-Latif
Wirdul-Latif
adalah satu dari susunan wirid dan zikir oleh Al-Imam
Al-Habib
Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia dibaca berseorangan pada waktu
pagi dan petang. Seperti karangannya yang lain, Imam Haddad menguatkan wirid
ini dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadith.
Dengan cara tulisannya yang senang difaham, pendek dan tepat, beliau
menyusun ayat-ayat Al-Quran dan Hadith untuk berzikir
kebesaran dan kelebihan Allah. Dinamakan Wirdul-Latif (wirid ringan)
sebab senang dibaca dan senang dirasakan di hati kita. Juga sebab ia tidak
begitu panjang seperti wirid yang besarnya, iaitu Wirdul-Kabir.
Karangan dan bacaan Wirdul-Latif di sini ialah seperti yang
dianjurkan oleh pengikut-pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab,
Semenanjung Asia dan Africa, dari keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya
di maqam Imam al Haddad di Al-Hawi, Tarim - Hadhramaut di negara Yaman.
|
DOA YASIN
Surah Yasin adalah jantungnya kitab suci Al qur'an yang diyakini bahwa surah ini mengandung mu'jizat yang sangat luar biasa , selain membacanya sudah mendapat pahala dan penuh dengan keberkahannya serta diampuni dosanya terlebih dibaca setiap malam jum'at secara istiqamah, dan juga dapat bermanfaat urusan duniawiyah , jika membacanya Insya Allah atas izinNya segala maksud dan tujuannya akan di qabulkan. Setelah membaca Surah Yasiin agar cepat dikabulkan bacalah do'anya sebagai berikut :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ، وَيُكَافِئُ
مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ
وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ بِحَقِّ يس، وَالْقُرْآنِ الْحَكِيْمِ،
وَبِمَنِ اخْتَرْتَهُ لِلرِّسَالَةِ وَالنُّبُوَّةِ وِالْوِلاَيَةِ وَالْهِدَايَةِ
إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ، وَبِجَمِيْعِ مَا جَاءَ بِهِ مِنْكَ جِبْرِيْلُ،
تَنْزِيْلُ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ، وَبِخَوَآصِّ الْحُرُوْفِ وَاْلأَسْمَاءِ
التَّامَّاتِ، وَبِمَا أَظْهَرْتَ فِيْ الْوُجُوْدِ لِكُلِّ مُوْجُوْدٍ مِنَ
اْلآيَاتِ الْبَيِّنَاتِ، وَبِخَفِيِّ لُطْفِكَ الْمُفَرِّجِ عَنْ كُلِّ
مَهْمُوْمٍ، اَلْمُخَلِّصِ لِكُلِّ مَدْيُوْنٍ، يَا مُجْرِيَ الْبِحَارِ
وَالْعُيُوْنِ، يَا مَنْ خَزَائِنُهُ بَيْنَ الْكَافِ وَالنُّوْنِ، وَعَلِمَ بِمَا
كَانَ قَبْلَ أَنْ يَكُوْنَ.
نَسْأَلُكَ
اللَّهُمَّ أَنْ تَسْلُكَ بِنَا جَادَّةَ رِضَاكَ،
وَأَنْ تَجْعَلَنَا أَهْلاً وَمَحَلاًّ لِسَعَادَتِكَ وَغِنَاكَ، وَأَنْ تُيَسِّرَ
لَنَا جَمِيْعَ الْمُرَادَاتِ وَالْمَطَالِبِ، وَأَنْ تَجْعَلَ رِضَاكَ عَنَّا
خَيْرَ مُصَاحِبٍ لَنَا وَرَفِيْقٍ، وَأَنْ تُتْحِفَنَا بِالْجَلاَلَةِ
وَالْمَهَابَةِ، وَأَنْ تَمُنَّ عَلَيْنَا بِسُرْعَةِ اْلإِجَابَةِ.
اِسْتَجِبِ
اللَّهُمَّ دُعَاءَنَا وَحَقِّقْ فِيْكَ
رَجَاءَنَا وَأَدْخِلْنَا فِيْ حِرْزِ لُطْفِكَ الْمَصُوْنِ، بِسِرِّ قَوْلِكَ :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ،
فَسُبْحَانَ الَّذِيْ بِيَدِهِ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ.
سُبْحَانَ
الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَهْمُوْمٍ، سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ
مَغْمُوْمٍ، سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَدْيُوْنٍ، سُبْحَانَ مَنْ
أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ.
يَا
مُفَرِّجَ الْهُمُوْمِ، يَا مُفَرِّجُ فَرِّجْ، يَا مُفَرِّجُ فَرِّجْ. فَرِّجْ عَنَّا هُمُوْمَنَا، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يَا ذَا
الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَاْمِ.
وَصَلَّى
اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Doa Setelah Sholat Fajar
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن عَبَّاسٍ،
قَالَ: بَعَثَنِي الْعَبَّاسُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَأَتَيْتُهُ مُمْسِيًا، وَهُوَ فِي بَيْتِ خَالَتِي مَيْمُونَةَ، فَقَامَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ، فَلَمَّا صَلَّى
الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ، قَالَ:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي، وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي، وَتَلُمَّ
بِهَا شَعَثِي، وَتُرَدَّ بِهَا أُلْفَتِي، وَتُصْلِحُ بِهَا دِينِي، وَتَحْفَظُ بِهَا
غَائِبِي، وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي، وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي، وَتُبَيِّضُ بِهَا
وَجْهِي، وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي، وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ، اللَّهُمَّ
أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا، وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ، وَرَحْمَةً أَنَالُ
بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْفَوْزَ عِنْدَ الْقَضَاءِ، وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ
الأَنْبِيَاءِ، وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ، اللَّهُمَّ أَنْزَلْتُ بِكَ حَاجَتِي،
وَإِنْ قَصُرَ رَأْيِي، وَضَعُفَ عَمَلِي، وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ، فَأَسْأَلُكَ
يَا قَاضِيَ الأُمُورِ، وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ، كَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ
أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ، وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ، وَمِنْ فِتْنَةِ
الْقُبُورِ، اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي، وَضَعُفَ عَنْهُ عَمَلِي، وَلَمْ
تَبْلُغْهُ أُمْنِيَتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ، أَوْ خَيْرٍ
أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ، وَأَسْأَلُكَ
يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مَهْدِيِّينَ، غَيْرَ ضَالِّينَ
وَلا مُضِلِّينَ، حَرْبًا لأَعْدَائِكَ، وَسِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ
النَّاسَ، وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ مِنْ خَلْقِكَ، اللَّهُمَّ هَذَا
الدُّعَاءُ، وَعَلَيْكَ الاسْتِجَابَةُ،
اللَّهُمَّ وَهَذَا الْجُهْدُ، وَعَلَيْكَ
التُّكْلانُ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ، اللَّهُمَّ ذَا الْحَبْلِ الشَّدِيدِ،
وَالأَمْرِ الرَّشِيدِ، أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ، وَالْجَنَّةَ يَوْمَ
الْخُلُودِ، مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ، وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ، وَالْمُوفِينَ
بِالْعُهُودِ، إِنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ، وَإِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ، سُبْحَانَ
الَّذِي تَعَطَّفَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي لا يَنْبَغِي الْحَمْدُ
إِلا لَهُ، سُبْحَانَ ذِي الْعَرْشِ وَالْبَهَاءِ، سُبْحَانَ ذِي الْمَقْدِرَةِ وَالْكَرَمِ،
سُبْحَانَ الَّذِي أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا
فِي قَلْبِي، وَنُورًا فِي قَبْرِي، وَنُورًا فِي سَمْعِي، وَنُورًا فِي بَصَرِي، وَنُورًا
فِي شَعْرِي، وَنُورًا فِي بَشَرِي، وَنُورًا فِي لَحْمِي، وَنُورًا فِي دَمِي، وَنُورًا
فِي عِظَامِي، وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُورًا مِنْ خَلْفِي، وَنُورًا عَنْ
يَمِينِي، وَنُورًا عَنْ شِمَالِي، وَنُورًا مِنْ فَوْقِي، وَنُورًا مِنْ تَحْتِي،
اللَّهُمَّ زِدْنِي نُورًا، وَأَعْظِمْ لِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا.
DOA SHOLAT HAJAT
Shalat hajat ialah sunnah , dan waktu kapanpun dapat dilaksanakan artinya siang hari atau malam hari, yang utama dilaksanakan pada malam hari, namun shalat ini dilaksanakan ketika seseorang mempunyai kebutuhan atau maksud-maksud tertentu dan diberi petunjuk pada usaha yang halal dan berkah, seperti ingin berdagang, ingin bekerja, dan lain-lainnya. maksud daripada melakukan shalat hajat ini , agar dalam usaha kita diberkahi / diridhai Allah swt, diberi hasil yang cukup bahkan melimpah hasilnya .
Cara melaksanakan shalat hajat sama seperti shalat wajib, seperti berwudhu sebelumnya, sebanyak 2 raka'at paling sedikit, dan tidak ada batas jika melaksanakan lebih dari 2 raka'at, pelaksanaan shalatnya dua raka'at-dua raka'at dengan salam, boleh juga dilakukan empat raka'at sekaligus dengan satu kali salam,
kemudian setelah selesai shalat baca do'a dibawah ini menghadap Qiblat dengan konsentrasi penuh / Khusu' sambil menengadahkan kedua belah talapak tangannya ke atas.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأَهْوَالِ
وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَات وَتُطَهِّرُنَا مِنْ
جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِغُنَا
بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ
الْمَمَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَص َحْبِهِ وَسَلَّم.
اللَّهُمَّ يَا
جَامِعَ الشَّتَّاتِ وَيَا مُخْرِجَ النَّبَاتِ وَيَامُحْيِىَ العِظَامِ
الرُّفَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَيَا مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ وَيَا
مُفَرِّجَ الكُرَبَاتِ وَيَا سَامِعَ الأَصْوَاتِ مِنْ فَوْقِ سَبْعِ سَمَوَاتِ
وَيَا فَاتِحَ خَزَائِنَ الْكَرَمَاتِ وَيَا مَنْ مَلأَ َنُوْرِهِ الأَرْضَ
وَالسَّمَوَاتِ وَيَا مَنْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا وَأَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ
عَدَدًا وَعَالِمًا بِمَا مَضَى وَمَا هُوَ آتٍ. نَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ
بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَبِاسْتِغْنَائِكَ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ
وَبِحَمْدِكَ وَمَجْدِكَ يَا إِلَهَ كُلِّ شَيْءٍ أَنْْ تَجُوْدَ عَلَيْنَا
بِقَضَاءِ حَاجَاتِنَا ......
.(disini sebutkan hajatnya ).........
.(disini sebutkan hajatnya ).........
وَأَنْ تَتَقَبَّلَ
مِنَّا مَا بِهِ دَعَوْنَاكَ وَأَنْ تُعْطِيَنَا مَا سَأَلْنَاكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ
يس وَبِحَقِّ قَلْبِ القُرْآنِ وَبِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّم . اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ
عَيْبًا إِلاَّ سَتَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ عَزْبًا إِلاَّ
زَوَّجْتَهُ وَلاَ كَرْبًا إِلاَّ كَشَفْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ
وَلاَ ضَالاً إِلاَّ هَدَيْتَهُ وَلاَ عَائِلاً إِلاَّ أَغْنَيْتَهُ وَلاَ عَدْوًا
إِلاَّ خَذَلْتَهُ وَكَفَيْتَهُ وَلاَ صَدِيْقًا إِلاَّ رَحِمْتَهُ وَكَافَيْتَهُ
وَلاَّ فَسَادًا إِلاَّ أَصْلَحْتَهُ وَلاَ مَرِيْضًا إِلاَّ عَافَيْتَهُ وَلاَ
غَائِبًا إِلاَّ رَدَدْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ
لَكَ فِيْهَا رِضَا وَلَنَا فِيْهَا صَلاَحٌ إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا
يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن . وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ وَالصِّحَةَ
وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ
وَالْغُزَّاةِ وَالزُّوَّارِ وَالْمُسَافِرِيْنَ وَالْمُقِيْمِيْنَ فِيْ الْبَرِّ
وَالْبَحْرِ وَالْجَوِّ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَقِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ
وَانْصُرْنَا عَلَى اْلقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ وَاخْتِمْ لَنَا يَارَبَّنَا مِنْكَ
بِخَيْرٍ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اللًّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا وَعَنِ
الْمُسْلِمِيْنَ الغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالْبَلاَءَ وَالطَّاعُوْنَ
وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ
وَالمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ
بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .
رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْنَا وَهَبْ
لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ . رَبَّنَا آتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن.
DOA SHOLAT TAHAJJUD
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ
وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَلِقَاؤُكَ
حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ
حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ
تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ
حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ
وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ
DOA SHOLAT ISTIKHARAH
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ
بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ
فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ
عَلاَّمُ الْغُيُوبُ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنْ هَذَا الأَمْرَ
.... خَيْرٌ لِيْ فِي دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي عَاجِلَهُ وَآجِلَهُ
فَاقْدِرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيْهِ ، وَإِنْ كُنْتَ
تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ.... شَرٌّ لِي فِي دِيْنِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي
عَاجِلَهُ وآجِلَهُ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ ، وَاقْدُرهُ
لِيْ الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ ارْضِِى بِهِ
“Ya
Allah! Aku mohon pemilihan Mu menerusi pengetahuan Mu dan aku mohon kekuatan Mu
menerusi kudrat Mu serta aku minta pada Mu sebahagian dari limpah kurnia Mu
yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau amat berkuasa sedangkan aku tidak
berkuasa, Engkau amat mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan
sesungguhnya Engkau amat mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah kiranya Engkau
mengetahui bahawa perkara ini adalah baik bagiku dalam urusan agama ku juga
dalam urusan penghidupan ku serta natijah pada urusan ku, kini dan akan datang,
maka tetapkan lah ia bagi ku dan permudahkanlah ia untukku, serta berkatilah
daku padanya. Dan kiranya Engkau mengetahui bahawa perkara ini membawa
kejahatan kepadaku dalam urusan agamaku, juga dalam urusan penghidupanku dan
natijah urusanku, kini dan akan datang, maka elakkanlah ia dariku dan
tetapkanlah kebaikan untukku sebagaimana sepatutnya, kemudian jadikanlah daku
meredhainya.”
Rangkuman Do a
1. Do’a sebelum makan:
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
Ya Allah berilah berkah kepada kami dari apa yang engkau
beri rezeki pada kami dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
Do,a sesudah makan:
الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا من المسلمين
Segala Puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum
kepada kami dan menjadikan kami muslim.
Do’a Iftar (buka Puasa):
اللهم لك صمت وبك آمنت وعلى رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الرحمين
Ya Allah untuk-Mu lah aku berpuasa dan kepada-Mu lah aku beriman dan atas rizki- Mu-lah aku berpuka, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
2. Do’a
masuk Masjid:
اللهم افتح لى أبواب رحمتك
Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.
Do’a keluar Masjid:
اللهم اني اسألك فضلك
Ya Allah sesungguhnya aku minta kepada-Mu dengan
keutamaan-Mu.
3. Do’a
masuk WC:
اللهم اني أعوذ بك من الخبث والخبائث
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari Godaan
Syaiton laki-laki dan Perempuan. (HR.Bukhari)
Do’a keluar dari WC:
غفرانك الحمد لله الذي اذهب عني الأذى وعافانى
Aku minta ampun kepada-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghindarkan daku dari penyakit
dan menyehatkanku.
4. Do’a
sebelum tidur:
باسمك اللهم أحيا وبأموت
Dengan namamu, aku hidup dan aku mati.
Do,a ketika bangun
tidur:
الحمد الله الذي أحيانا بعدما أماتنا واليه النشور
Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami setelah kami
ditidurkan, dan
kepadaNyalah kami
akan di bangkitkan.
5. Do’a
ketika keluar dari rumah:
بسم الله توكلت على الله ولاحول ولا قوة الا بالله
Dengan nama Allah (aku keluar) aku
bertawakkal kepadaNya, tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah.
Do`a ketika masuk rumah:
بسم الله ولجنا وبسم الله
خرجنا وعلي الله توكلنا
Dengan nama Allah kami masuk (kerumah)
dengan nama Allah kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami bertawakkal.
6. Do’a
ketika mendengarkan Adzan:
Seseorang untuk mendengarkan adzan
hendaklah membaca sebagaimana yang di
kumandangkan oleh muadzin, kecuali bacaan :حي
علي الصلاة (hayya 'alassholaah) dan حي علي الفلاح
(hayya 'alalfalaah) maka padanya bacalah :لاحول ولاقوة
الابالله (laa haula walaa quwwata
illa billah)
Membaca shalawat kepada Nabi saw sesudah adzan :
( اللهم رب هذه الدعوة التامة
والصلاة القائمة آت سيدنا محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي
وعدته انك لا تخلف الميعاد)
Ya Allah, Tuhan panggilan yang
sempurna (azan) dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di
surga,yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi SAW). Dan Fadhilah kepada
Muhammad. Dan bangkitkan Beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang
telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.
بسم الله Dengan nama Allah (saya berwudhu).
Do`a setelah berwudhu:
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسول الله
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
yang patut di sembah kecuali Allah yang
Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba & utusanNya .
اللهم اجعلني من التوابين واجعلنى من المتطهرين
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat
dan jadikanlah termasuk orang-orang (yang senang) bersuci.
8. Do’a
ketika bersin:
Apabila seseorang diantara kamu bersin hendaklah membaca : الحمد لله
(segala puji bagi Allah), lantas saudara atau temannya berkata : يرحمك الله (semoga Allah memberi berkah kepadamu), Bila
saudara atau temannya berkata demikian bacalah :
يهديكم الله ويصلح بالكم
(semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki hatimu).
9. Do’a Pelebur Dosa Majlis.
سبحناك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب
اليك
"Maha Suci Engkau, Ya Allah, aku
memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.
10. Do’a sebelum berhubungan suami istri
بسم الله اللهم جنبنا الشيطان و جنب الشيطان ما رزقتنا
Dengan nama Allah. Ya Allah! Jauhkan
kami dari setan, dan jauhkan setan untuk
mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami.
11. Doa
untuk dijauhkan dari bala dan marabahaya:
بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شئ في الأرض و لا في السماء وهو السميع
العليم
"Dengan
nama Allah yang segala sesuatu baik di langit maupun di bumi tidak akan memberi
mudhorot (bahaya) apa-apa selama berlindung
dengan menyebut nama-Nya
12. Doa penawar dan penyejuk hati dari
kesedihan, rasa malas, kebingungan, ketidak
mampuan, bakhil dan keterlilitan hutang.
اللهم إني أعوذ بك من الهم و الحزن, و أعوذ بك من العجز و
الكسل, وأعوذ بك من الجبن و البخل, وأعوذ بك من غلبة الدين و قهر الرجال
"Ya Allah
aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan keduka-citaan, aku berlindung
kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat
penakut dan bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang penindasan
orang-orang."
23 Agu 2011
Mendidik Anak Taat ajaran Syari'ah
Oleh: Ummu Azkiya
Anak adalah karunia Allah swt dan
sebagai amanah yang harus di jaga dan dirawat sebaik-baiknya, selain amanah
juga sebagai penerus orang tua dalam menjalankan tugas melanjutkan tujuan dan
cita-cita orangtua terutama tugas ibadah yang telah menjadikan kewajiban. Sebagai orangtua pada era globalisasi saat
ini sangatlah berat. Apalagi jika orangtua mengharapkan anaknya tidak
sekadar menjadi anak yang pintar, tetapi juga taat dan salih. Menyerahkan
pendidikan sepenuhnya kepada sekolah tidaklah cukup. Mendidik sendiri dan
membatasi pergaulan di rumah juga tidak mungkin. Membiarkan mereka lepas
bergaul di lingkungannya cukup berisiko. Lalu, bagaimana cara menjadi
orangtua yang bijak dan arif untuk menjadikan anak-anaknya taat pada syari'ah.
Tanamkan pola pikir sari’ah
Hampir setiap orangtua mengeluhkan betapa saat
ini sangat sulit mendidik anak. bukan saja sikap anak-anak zaman sekarang
yang lebih berani dan agak ‘sulit diatur’, tetapi juga tantangan arus
globalisasi budaya, informasi, dan teknologi yang turut memiliki andil besar
dalam mewarnai sikap dan perilaku anak.
“Anak-anak sekarang beda dengan anak-anak dulu. Anak dulu kan takut dan segan sama orangtua dan guru. Sekarang, anak berani membantah dan susah diatur. Ada saja alasan mereka!”
Begitu rata-rata komentar para orangtua terhadap anaknya. Yang paling sederhana, misalnya, menyuruh anak shalat. Sudah jamak para ibu ngomel-ngomel, bahkan sambil membentak, atau mengancam sang anak agar mematikan TV dan segera shalat. Di satu sisi banyak juga ibu-ibu yang enggan mematikan telenovela/sinetron kesayangannya dan menunda shalat. Fenomena ini jelas membingungkan anak.
Pandai dan beraninya anak-anak sekarang dalam berargumen untuk menolak perintah atau nasihat, oleh sebagian orangtua atau guru, mungkin dianggap sebagai sikap bandel atau susah diatur. Padahal bisa jadi hal itu karena kecerdasan atau keingintahuannya yang besar membuat dia menjawab atau bertanya; tidak melulu mereka menurut dan diam (karena takut) seperti anak-anak zaman dulu.
“Anak-anak sekarang beda dengan anak-anak dulu. Anak dulu kan takut dan segan sama orangtua dan guru. Sekarang, anak berani membantah dan susah diatur. Ada saja alasan mereka!”
Begitu rata-rata komentar para orangtua terhadap anaknya. Yang paling sederhana, misalnya, menyuruh anak shalat. Sudah jamak para ibu ngomel-ngomel, bahkan sambil membentak, atau mengancam sang anak agar mematikan TV dan segera shalat. Di satu sisi banyak juga ibu-ibu yang enggan mematikan telenovela/sinetron kesayangannya dan menunda shalat. Fenomena ini jelas membingungkan anak.
Pandai dan beraninya anak-anak sekarang dalam berargumen untuk menolak perintah atau nasihat, oleh sebagian orangtua atau guru, mungkin dianggap sebagai sikap bandel atau susah diatur. Padahal bisa jadi hal itu karena kecerdasan atau keingintahuannya yang besar membuat dia menjawab atau bertanya; tidak melulu mereka menurut dan diam (karena takut) seperti anak-anak zaman dulu.
Pendidikan anak dalam konsep syari'at islam
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
Artinya : Dan orang orang yang
berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami
dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim: 6 ).
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ
قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ
إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ
صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah -yaitu Ibnu Sa'id- dan Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
22 Agu 2011
Napak Tilas Pesantren Salafi Banten
Judul: Profil Pesantren Salafi Banten
Penulis: Ruby Ach. Baedhawy, dkk.
Penerbit: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, cetakan II, Juni 2008
Tebal halaman: 163 halaman
Sumber : ratuatut.com
Penulis: Ruby Ach. Baedhawy, dkk.
Penerbit: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten, cetakan II, Juni 2008
Tebal halaman: 163 halaman
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tertua
di Indonesia dan dimulai sekitar abad ke-16. Keberadaannya telah
menyertai perjalanan panjang kemerdekaan bangsa Indonesia selama
bertahun-tahun. Martin van Bruinessen menyebutnya sebagai pusat
penyebaran Islam di Indonesia di masa lampau. Sebagai bentuk
keberhasilan pesantren dalam pembinaan umat dan bangsa, hingga kini nama
besar pesantren telah mampu merubah paradigma masyarakat modern menuju
inklusifitas sehingga pesantren telah melahirkan banyak kader ulama dan
pemimpin-pemimpin.
Buku yang berjudul “Profil Pesantren Salafi Banten” ini memiliki
kekhasan tersendiri dalam memberikan informasi seputar dunia pesantren,
khususnya di kalangan pesantren salafi yang ada di wilayah Banten.
Secara historis, Banten memang tidak bisa dilepaskan dengan tradisi
masyarakat pesantren. Hal tersebut telah lama melekat dalam warisan
budaya Banten sebagai masyarakat yang agamis atau dalam istilah
tradisionalnya disebut “masyarakat santri”.
Seperti yang tertulis dalam buku tersebut, ada beberapa pesantren
yang telah berusia lama dan turut menyertai sejarah peradaban Banten
hingga saat ini. Sebut saja pesantren Bani Ali Cikaduen, Bani Rusydi
Annawawi, Al-Iqtishad Cikedal, Jauharotun Naqiyah dan lain-lainnya
merupakan pesantren salafi yang ada di Banten yang turut mengawal
sejarah peradaban Banten dari masa-masa tradisional hingga saat ini.
Pendekatan fenomenologis yang dilakukan oleh para penulis memang
menjadi syarat utama dalam menggali informasi tentang pesantren salafi
di Banten ini. Kemudian, para penulis buku tersebut juga memberikan
informasi padat tentang bagaimana eksistensi pesantren salafi di wilayah
Banten serta menggambarkan peran dan posisi pesantren salafi di zaman
sekarang.
Seperti pada halaman 46 dalam buku tersebut, penulis menggambarkan
bahwa Pesantren Al-Falakhiyyah tumbuh dan berkembang dengan kegigihan
para pengasuhnya. Tercatat bahwa selama 47 tahun hingga saat ini,
pesantren Al-Falakhiyyah sangat membantu masyarakat sekitar dalam
menimba ilmu. Pada awalnya, pesantren tersebut hanya mempelajari
ilmu-ilmu agama saja, tetapi saat ini melalui proses perkembangannya
pesantren tersebut telah mengajarkan para santrinya belajar ilmu agama
Islam dan ilmu-ilmu umum lainnya, tentu saja dengan tidak melepaskan
identitasnya sebagai pesantren salafi.
Selanjutnya, buku tersebut juga menggambarkan akan posisi dan peranan
pesantren salafi di era masyarakat modern. Dalam kurun waktu yang
sangat lama, pesantren salafi di Banten memiliki pengaruh kuat bagi
keberlangsungan dan perkembangan keberadaannya di saat-saat seperti ini.
Tidak hanya sebagai lembaga pendidikan formal ataupun informal,
pesantren salafi juga dijadikan tempat bertanya dan bermusyawarah bagi
penduduk setempat dalam menyelesaikan suatu persoalan di lingkungannya.
Dalam perkembangannya, pesantren salafi tengah berada dalam sebuah
tantangan besar. Melihat persaingan dunia pendidikan saat ini membuat
lembaga pendidikan pesantren salafi harus mempersiapkan para santrinya
dalam menggali informasi. Misalnya, penulis buku tersebut menggambarkan
masuknya pendidikan-pendidikan umum dalam ruang lingkup pesantren akan
berdampak besar bagi nilai luhur pesantren salafi.
Selain menghasilkan sisi positifnya, juga nilai negatif yang harus
diantisipasi adalah tumbuhnya pola pikir individualistik, bipolar dan
cenderung eksklusif. Oleh karenanya, keberadaan pesantren salafi harus
mempertahankan nilai identitasnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang
inklusif dan sebagai wadah pembinaan umat.
Terakhir, dalam buku ini ditemukan analisa canggih, yaitu bersumber
atas kutipan Martin van Bruinessen disebutkan bahwa keberadaan pesantren
salafi tertua di Indonesia ada di wilayah Banten, yang letaknya di
sekitar Gunung Karang, sebelah Barat Pandeglang. Dan, historikal
keberadaan pesantren salafi tertua itu dimuat dalam Serat Centhini yang
mengisahkan seorang pertapa Danadrama mengaku telah berguru ilmu di
pesantren tua di wilayah Gunung Karang, Banten dibawah bimbingan Seh
Kader Jalena atau yang oleh para penulis sebutkan sebagai Syaikh Abdul
Qadir Jailani.
Dengan demikian, pesantren salafi di Banten memiliki nilai sejarah
tinggi. Tidak hanya dalam peradaban Banten melainkan dalam peradaban
penyebaran Islam juga telah turut serta di dalamnya. Buku “Profil
Pesantren Salafi Banten” ini patut dibaca oleh semua kalangan, terutama
bagi mereka yang gemar mempelajari sejarah dan antropologi.
(mhl/ratuatut.com)
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Populer
-
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن...
-
Shalat hajat ialah sunnah , dan waktu kapanpun dapat dilaksanakan artinya siang hari atau malam hari, yang utama dilaksanakan pa...
-
Puasa Ramadhan merupakan ibadah istimewa yang akan dinilai langsung oleh Allah sehingga ia tidak dibatasi oleh pelipatgandaan pahala 10 sa...