""SELAMAT DATANG DI HALAMAN BLOG KAMI""" ,,, "Terima Kasih atas Kunjungan Anda"____

23 Mei 2011

Asbabunnuzul


e. Mengetahui sebab-sebab turunnya Al-Qur'an (Asbabun nuzul)

Mempelajari asbabun nuzul al qur’an adalah sangat penting , bagi orang yang ingin mengetahui dan melaksanakan hokum-hukum atau ilmu yang terkandung dalam isi serta maksud dan tujuan Al-qur’an agar dalam melaksanakannya tidak menyimpang dari yang sebenarnya, Hal-hal yang terpenting dalam mempelajari asbabun nuzul ini , ada dua hal diantaranya :
1. Untuk mengetahui kemukjizatan Al-Qur’an, pentingnya diketahui situasi dan kondisi ketika ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan, baik keadaan ayatnya, keadaan Rassul sebagai penerima wahyu (ayat) dan situasi penyampaiannya , maupun situasi keseluruhannya.
2.Jika tidak mengetahui asbabun nuzulnya Al-Qur’an maka dapat menimbulkan keragu-raguan , serta dapat menyebabkan penyimpangan ayat , atau sesat dan menyesatkan, sehingga dapat menimbulkan perselisihan antar ummat. Ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah saw adalah untuk menjadi penerangan sesuatu yang belum diketahui oleh Rassul .baik hal dunia maupun akhirat .

Maka ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan karena ada suatu kejadian atau pertanyaan dari shahabat yang Rasul sendiri belum mengetahui hukumnya. Ayat-ayat tersebut diatas yang turun karena adanya pertanyaan , antara lain terdapat pada ayat ayat yang didahuluinya oleh lafadz /kalimat “YAS ALUUKA” (mereka akan bertanya padamu ) , beberapa ayat-ayat yang di dahului kalimat ini diantaranya yang tercantum dalam surah Al-baqarqah ayat 219 , :

يسأَلونكَ عنِ الخمرِ وَالميسرِ قلْ فيهما إِثمٌ كبيرٌ وَمنافعُ للناسِ وَإِثمهما أَكبرُ من نفعهما وَيسأَلونكَ ماذَا ينفقونَ قلِ العفوَ كذَلكَ يبينُ اللّهُ لكمُ الآياتِ لعلكمْ تتفكرُونَ
Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa'atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,

ayat 220 :
 وَيسأَلونكَ عنِ اليتامى قلْ إِصلاَحٌ لهمْ خيرٌ وَإِنْ تخالطوهمْ فإِخوَانكمْ وَاللّهُ يعلمُ المفسدَ منَ المصلحِ وَلوْ شاء اللّهُ لأعنتكمْ إِنَّ اللّهَ عزِيزٌ حكيمٌ
Artinya : Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

dan ayat 222 :
وَيسأَلونكَ عنِ المحيضِ قلْ هوَ أَذًى فاعتزِلواْ النّساء في المحيضِ وَلاَ تقرَبوهنَّ حتىَ يطهرْنَ فإِذَا تطهرْنَ فأْتوهنَّ منْ حيثُ أَمرَكمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ يحبُّ التوَّابينَ وَيحبُّ المتطهرِينَ
Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci . Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Dan dalam surah Al-isra’ ayat 85:

وَيسأَلونكَ عنِ الرُّوحِ قلِ الرُّوحُ منْ أَمرِ رَبي وَما أُوتيتم من العلمِ إِلاَّ قليلاً
Artinya : Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit"

Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan karena ada suatu kejadian , seperti yang terjadi pada suatu ketika salah seorang sahabat yang bernama Mursyidan Al-Ghanawi mencintai seorang musyrik bernama inaq yang kedua-duanya ingin mengikat dalam suatu perkawinan ia memohon izin kepada Rasulullah saw untuk beristri dengan perempuan tersebut , ketika itu Rasulullah saw tidak langsung menjawabnya , karena belum ada hokum yang menetapkan tentang itu, maka turunlah ayat sebagaimana tertuang dalam surah Al-baqarah ayat 221 :

وَلاَ تنكحواْ المشرِكاتِ حتى يؤْمنَّ وَلأَمةٌ مؤْمنةٌ خيرٌ من مشرِكةٍ وَلوْ أَعجبتكمْ وَلاَ تكحواْ المشرِكينَ حتى يؤْمنُواْ وَلعبدٌ مؤْمنٌ خيرٌ من مشرِكٍ وَلوْ أَعجبكمْ أُوْلـئكَ يدْعونَ إِلى النارِ وَاللّهُ يدْعوَ إِلى الجنةِ وَالمغفرَةِ بإِذْنهِ وَيبينُ آياتهِ للناسِ لعلهمْ يتذكرُونَ
Artinya : Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

Demikianlah tamtsil-tamtsil asbabun nuzul .

f. Memetik pelajaran dari Al-Qur’an :

Selain mengetahui seba-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur’an , sangat penting juga mengetahui /memahami tatacara mengambil pelajaran yang terdapat dalam Al-qur’an , terutama yang berkaitan dengan hokum, Mempelajari ushul Fiqih fungsinya untuk mengetahui bagaimana cara kita mengambil hokum dari ayat-ayat Al-qur’an .

Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa macam kedudukan ayat , antara lain sebagai berikut :

1.) Ayat perintah yang sangat jelas namun tatacara pelaksanaan rincinya tidak disebutkan :

sebagaimana tercantum dalam surah Al-baqarah ayat 43 :

وَأَقيمواْ الصلاَةَ
Artinya : Dan dirikanlah olehmu semua shalat,

Dalam ayat ini perintah shalat jelas , tetapi tatacara (Sarat, Rukun dan lain-lainnya) melaksanakannya tidak disebutkan secara rinci.

2.) Ayat perintah yang sangat jelas tetapi ukurannya tidak dijelaskan, sebagaimana tercantum dalam surah Al-baqarah ayat 43 :

وَآتواْ الزَّكاةَ
Artinya : Dan tunaikanlah olehmu semua zakat

Ayat ini jelas perintahnya tentang Zakat , tetapi ukuran dan batas nishabnya tidak dijelaskan dalam ayat ini.

3.) Ayat Perintah yang sangat jelas tempatnya seperti perintah tentang mengusap muka dan tangan dalam aturan tayamum , tetapi batas-batasnya tidak dijelaskan batas-batasnya yang harus di usap, sebagaimana tercantum dalam surah An Nisa ayat 43 :
يا أَيها الذِينَ آمنواْ لاَ تقرَبواْ الصلاَةَ وَأَنتمْ سكارَى حتىَ تعلمواْ ما تقولونَ وَلاَ جنباً إِلاَّ عابرِي سبيلٍ حتىَ تغتسلواْ وَإِن كنتم مرْضى أَوْ على سفرٍ أَوْ جاء أَحدٌ منكم من الْغآئطِ أَوْ لاَمستمُ النساء فلمْ تجدُواْ ماء فتيممواْ صعيداً طيباً فامسحواْ بوُجوهكمْ وَأَيدِيكمْ إِنَّ اللّهَ كانَ عفوّاً غفوراً

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub , terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

Kalau kita menjumpai ayat-ayatsemacam ini maka perlu sekali adanya penjelasan lebih lanjut. Penjelasan ini tidak ada yang berhak memberikannya kecuali Rasulullah saw semata-mata, Sebagaimana Firman Allah swt dalam surah An-Nahl ayat 44.

بالبيناتِ وَالزُّبرِ وَأَنزَلنا إِليكَ الذِّكرَ لتبينَ للناسِ ما نزِّلَ إِليهمْ وَلعلّهمْ يتفكرُونَ
Artinya : keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,

Adzikru oleh sebagian ‘Ulama diartikan segala yang dating dari Rasulullah saw, yaitu sabdanya yang artinya : perbuatan dan sebagainya yang menjadi tafsir bagi Al-Qur’an yaitu dinamakan “ Sunah “ .

Lihat semua artikel terkait :
►  Sumber Hukum Islam  ( Page. 1 - 4 )


Tidak ada komentar:

Postingan Populer